Gib
Lelaki yang kujaga dan kusayang layaknya anaku sendiri. Terlihat berlebihan, tapi itu benar adanya. Dia membantuku pulih, dia membuatku percaya bahwa tidak semua laki-laki sama, pada awalnya.
Namun, lelaki tetaplah lelaki. Di awal memperlakukan seolah aku satu-satunya. Tetapi berakhir juga dengan dalih ingin sendiri, padahal memang sudah ada wanita lain lagi. HAHAHA
Kamu tau Gib, ini bukan kejadian yang menimpaku pertama kali. Kamu bahkan tau aku sehancur apa, tapi tetap saja kamu meninggalkanku. Mencoba dengan segala cara agar bisa bebas.
Wanita itu salsa. Aku tau. Kamu terlalu bodoh, tidak bisa mempermainkanku. Niat hati ingin selingkuh tetapi email kamu aku yang pegang, bahkan kontak salsa pun masih ada di handphone-ku.
Gib, aku bisa saja menghancurkanmu waktu itu. Aku bisa saja berbicara dengan Salsa agar ia mengembalikan milikku. Tapi aku tidak mau kamu hancur, cukup aku yang hancur. Aku takut, kamu tidak bisa sekuat aku.
Aku seperti hilang arah. Kamu semakin bangga memamerkan Salsa pada dunia bahwa ia hanya milikmu. Tanpa pernah kamu fikir gimana hancurnya aku, tanpa pernah kamu fikir ada seseorang yang menangis dalam sujud-Nya untu meminta keadilan atas perbuatanmu. Sungguh Gib, kali ini hidupmu tidak aman.
Demi Allah aku tidak akan ridho atas perlakuanmu kepadaku, maaf membawa nama Tuhan. Tapi kali ini sakitnya sudah ke akar. Setiap langkah yang kamu lakukan, ada satu doa hamba yang meminta agar kamu menuai apa yang telah kamu tanam. Kali ini aku meminta pada Tuhan agar aku menjadi penyesalan terbesar bagimu. Wallahi, kamu tidak akan pernah mendapatkan wanita tulus dan menerima kamu apa adanya lagi.
Katamu, membuat wanita sakit hati bukanlah suatu kejahatan besar. Maka sejak itu, setiap langkah yang kamu gunakan ada ketidakridha-an Allah di dalamnya. Apa kamu tidak takut Gib? bermain-main dengan wanita, dengan orang yang kamu dzalimi.
Aku sebenarnya tidak pernah ingin mendoakan yang buruk terhadapmu Gib, tapi sumpah aku hancur. Aku trauma.
Maaf Gib, tulisan yang kubuat kali ini tidak semanis tulisanku untuk Kaka. Aku benar-benar hilang arah. Padahal kamu tau aku sehancur itu, padahal kamu tau Gib se-tertekan apa aku di rumah, tapi tetap saja harus aku lagi-lagi yang ditinggalkan.
Kelak aku akan mengunjungi lagi tulisan ini, mengenang sesakit apa aku dulu. Selamat berbahagia atas hubungan barumu Gib, aku harap kali ini Tuhan masih berbaik hati memberikan rasa bahagia kepadamu. Aku harap semoga doa baik Ibumu menyelamatkan setiap langkahmu. Biarkan sekarang Doa-Doa ku yang bertarung. Aku menyayangi Ibu, Ayah dan Adikmu. Semoga mereka selalu sehat, aku harap suatu saat nanti aku bisa bertemu Ibumu. Memeluk dan mencium tangannya serta berterima kasih telah berjuang kuat hingga saat ini. Dia pantas mendapatkan hidup yang lebih layak. Dan dia juga pantas mendapatkan anak yang lebih baik daripada kamu.
Komentar
Posting Komentar